Saturday 6 December 2008

Perkembangan Aikido di Indonesia

Menggembirakan! Sungguh menggembirakan melihat perkembangan Aikido di Indonesia.
Banyak Dojo Aikido tersebar di mana-mana. Di Bandung saja mungkin ada di hampir setiap kecamatan. Apalagi di Jakarta...

Yang lebih mengembirakan lagi adalah keragaman Style Aikido yang ada di Indonesia. Tidak lagi hanya satu jenis style saja. Ada Aikikai Style (dengan beragam style juga), ada yang dari Yoshinkan, ada juga Nishio Style. Seneng deh dengan beragam style seperti ini, Semoga semua praktisi dan Simpatisan Aikido jadi open minded...

Dua Bulan terakhir ini saja paling tidak sudah ada dua orang Shihan yang berkunjung, Pertengahan bulan November kemarin ada Yoshinobu Takeda Shihan (diselenggarakan oleh Aiki Kenkyukai), Tanggal 4 Desember lalu ada kunjungan dari Hiroaki Kobayashi Shihan dan sempet ke Bandung. Menggembirakan memang, dibandingkan tahun 90-an, paling setahun sekali, itu juga kalau ada yang mau ujian Yudansha.

Mungkin ini karena Aikido Indonesia sudah tidak terlalu Sentralisasi ya?? sehingga tiap Dojo apabila mampu, boleh menghadirkan Shihan dari manapun. Kalau memang demikian, syukurlah, Keragaman dan perbedaan tidak semestinya jadi masalah terhadap perkembangan Aikido di Indonesia, tidak saling menjelekan atau menjatuhkan dojo lain yang dianggap 'berbeda' Bahkan dengan adanya perbedaan sudah seharusnya menjadi jalan untuk berkembang lebih baik lagi, saling mendukung antara sesama dojo, bukan sibuk mengorek-ngorek kekurangan dojo/sensei lain apalagi saling menjatuhkan...
Hayu ah, geura saling mendukung...
Terima kasih kepada seluruh Aikidoka di Indonesia dan Dunia....

Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!

Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Ragap Aikido Indonesia Bandung Unisba

Sunday 30 November 2008

Yoga Dilarang?? Jangan dulu Berang...

Baru-baru ini ada berita bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melarang atau Mengharamkan Seni Yoga untuk Ummat Islam. Nah Lho..!! Apaan lagi Nih..??

Menyusul Pemberlakuan Fatwa Haram untuk Yoga di Malaysia. Kenapa sih MUI seolah-olah gak punya inisiatif sendiri?? seolah-olah nunggu dulu dari negeri Jiran Malaysia baru kepikiran buat ikutan??
Kesannya jadi seperti ikut-ikutan... hehehe...

Terlepas dari masalah tersebut, kita gak perlu berang atau gusar menanggapi hal tersebut.
Mau diharamkan atau tidak toh pilihannya tetap ada pada kita sendiri. Apalagi sebagai praktisi Aikido sudah terbiasa dan memang harus terlatih untuk tidak musah Terprovokasi, gusar. Keep Calm... dan belajar untuk berfikir kritis, hehehe....
Allah telah menganugerahkan makhluk yang dicintainya kepada manusia, yaitu AKAL
Gunakan akal kita dalam setiap waktu, dan permasalahan, jangan gunakan emosi kita, hawa nafsu kita yang cenderung bermaksiat kepada Allah.

Diharamkan atau tidaknya Yoga oleh MUI, akal kita yang dituntut untuk memilah dan memilih.
Berapa banyak hal yang diharamkan Allah yang telah kita lakukan?
Berdusta, berbohong misalnya?? Bergunjing (Ghibah/menceritakan hal yang benar) bergossip?? Tajasasu (mengorek-ngorek kekurangan orang lain??? Berbuat Curang, Mengurangi timbangan (Al-Muthafifiin) ?
Menelantarkan Orang tua yang sudah sepuh?? Mengolok-olok, mengumpat dan mencela orang lain??? Melakukan Pembunuhan Krakter?? Hal-hal yang sudah jelas Haramnya masih sering dilakukan...
Ditambah satu lagi lewat fatwa MUI, Yoga..... kenapa harus repot??? Gitu aja kok Repot..... hehehe...

Namun, dalam hal ini Pihak MUI juga seharusnya melakukan kajian yang sangat mendalam dan 'Masuk Akal' agar pemberlakuan Fatwa itu dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat luas.
Apa yang menjadi dasar hukumnya, penjelasannya, tafsiran dan uraiannya.... tidak hanya DOGMA semata.
belajar bersikap Skeptis (Sceptic/Skeptic) bukan apathis...
Mari kita cari kebenarannya, walaupun sesungguhnya "Kebenaran itu Akan Muncul Pada Saatnya Ia Harus Muncul..." :)

Sebagai bahan dasar untuk memahami dasar-dasar 'kemungkinan' YOGA itu diharamkan, silakan anda Baca tulisan DISINI.
Pelajari dengan Skeptis, Tidak berkecenderungan, Jalan Tengah, Jangan Apriori dulu.... Pahami, selami....
Bisa Jadi Apa yang kita sukai itu ternyata tidak benar dalam pandangan Allah SWT, Bisa Jadi yang menurut kita Baik ternyata tidak baik dalam pandangan Allah SWT....
Mudah-mudahan Allah melimpahkan Berkah dan Rahmat Nya kepada kita semua yang mencari Kebenaran di jalan Nya....
Senantiasa mohon perlindungan kepada Allah, Landaskan semuanya pada TAUHID...
Ammiin....

Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!

Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Ragap Aikido Indonesia Bandung Unisba

Hombu Dojo Grading System

Buat para praktisi Aikido yang mau ujian kenaikan tingkat, mudah-mudahan ini bisa bermanfaat.
Saya peroleh lewat info dari kenalan saya.
Materi ujiannya kelihatan sederhana, tetapi bisa saja berbeda, tergantung kebijakan masing-masing dojo.

Tadinya sih, saya mau cari Kurikulum yang baik buat berlatih Aikido. Step-step Berlatih Aikido yang baik dan bisa membuat pencapaian kemajuan yang berarti dalam mempelajari Aikido.
Pinginnya sih tiap orang yang belajar Aikido itu cepet bisa... hehehehe....
Mudah-mudahan nanti kurikulum yang bagusnya bisa saya peroleh...

Untuk Materi Ujian versi Hombu Dojo Jepang, Click Di Sini.

Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!

Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Ragap Aikido Indonesia Bandung

Tuesday 25 November 2008

Garam dan Telaga

Cerita ini saya dapat dari suatu Milis tgl 06 Februari 2003 dan masih saya simpan.
Bagi saya cerita ini sangat berkesan, Sangat Bermanfaat diaplikasikan dalam Kehidupan sehari-hari.
Apalagi dalam Aikido, ini berkenaan dengan'Daya Terima'.
Kemampuan menerima dan bersyukur yang dibutuhkan dalam ber-Aikido, serta aspek lain yang akan saya bahas kelak.
Selamat membaca, memahami dan mengamalkan... :)


GARAM dan TELAGA

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak.
Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Pemuda itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garam dan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diadukperlahan.
"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, "ujar Pak tua itu.
"Asin. Asin sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampai di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu.
"Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah."
Saat pemuda itu selesai mereguk air itu, Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?"
"Segar," sahut sang pemuda. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi. "Tidak," jawab si anak muda.
Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anak muda, dengarlah, Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam tadi, tak lebih dan tak kurang.
Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda.
Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan.

Lapangkanlah dadamu menerima semuanya.
Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu Adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!

Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

ragap aikido unisba bandung indonesia

Saturday 22 November 2008

PENGUMUMAN, Hiroaki Kobayashi Shihan...

Saudara-saudaraku,
Ini saya dapat dari Forum sebelah,

Ada titipan dari teman2 di Budokan Aikido Indonesia, bakal ngadain Seminar Hiroaki Kobayashi Shihan (6th Dan Aikikai) 4 Desember 2008 jam 16.00 sampai selesai di Aula PDAM Bandung Jl. Badak Singa Bandung.

Tiket Rp. 150.000,00 Pendaftaran sampai tgl 2 Desember 2008 di Gedung BTTC (Institut Aikido Indonesia-Jepang; Atsushi Yamada Sensei (Guru Ane!! :))belakang Setiabudhi Swalayan, Jl. Setiabudhi Bandung (pas pertigaan Jl. Setiabudhi-Jl. Cipaganti-Jl. Cihampelas)

Bagi saudara-saudaraku yang 'berkemampuan' saya himbau untuk ikut hadir dan berlatih. Jangan sia-siakan kesempatan untuk menimba ilmu dari orang 'berilmu' :) ...

Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!

Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Ragap Aikido Indonesia Bandung Unisba

Friday 14 November 2008

Keep Smiling...


Ini Ahmad lagi ukemi....
Keep smiling...!!
senyum bisa membantu pencapaian kondisi relax....
so, keep smiling anytime...

Rekan-rekan dari Unisba atau Unpas atau Unpad atau STBA atau SMAN 5 bdg yang punya dokumentasi (foto), boleh dong upload.... atau kirim via e-mail ke neoragap@yahoo.co.id
thanks,

Semoga bermanfaat,
Allau'alam bishshowab,

Tuesday 11 November 2008

Cerita Menarik....

Ini saya ambil dari milis sebelah,
Bagus sebagai Cara berpikir dalam berlatih Aikido...

APAKAH TUHAN MENCIPTAKAN KEJAHATAN ?

"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada ? Apakah kejahatan itu ada ? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan ?"

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang para mahasiswanya dengan pertanyaan ini : "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada ?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab : "Betul Prof, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya ?" tanya Profesor sekali lagi.
"Ya Prof. semuanya" kata mahasiswa tersebut dengan yakin.
Kemudian Profesor itu berkata : "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan kejahatan. Karena kejahatan itu ada dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita. Jadi, kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan".

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesa dari Profesornya.

Sang Profesor merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan bahwa agama itu adalah sebuah mitos.

Ada mahasiswa lain yang kemudian mengangkat tangan dan berkata : "Profesor, bolehkah saya menanyakan sesuatu ?".
"Tentu saja", jawab Profesor.
Kemudian mahasiswa itu berdiri dan bertanya : "Profesor, apakah dingin itu ada ?".
"Pertanyaan macam apa itu ?. Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu ?", tanya Profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Jawab si Mahasiswa : "Kenyataannya Prof, dingin itu tidak ada. Menurut Hukum Fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460*F adalah ketiadaan panas sama sekali sehingga semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas".

Mahasiswa itu melanjutkan : "Profesor, apakah gelap itu ada ?".
Profesor itu menjawab : "Tentu saja ada !".

Mahasiswa itu meneruskan : "Sekali lagi anda salah Prof. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari namun gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap keadaan suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya".

Akhirnya, mahasiswa itu bertanya : "Profesor, apakah kejahatan itu ada ?".
Dengan ragu-ragu sang Profesor menjawab : "Tentu saja, seperti yang telah saya katakan sebelumnya. Kita lihat saja setiap hari di koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan antara manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah manifestasi dari kejahatan".

Terhadap pernyataan sang Profesor, mahasiswa tadi berkata : "Sekali lagi anda salah Prof. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan itu adalah Ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya".

Sang Profesor seketika terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah ALBERT EINSTEIN.

Dari cerita di atas, saya jadi berpikir, bahwa boleh jadi istilah "Ki/Chi" merupakan istilah yang dilekatkan atau digunakan untuk menamai sesuatu yang tidak dimengerti atau tidak dapat diukur seperti halnya Gelap terhadap Cahaya pada cerita di atas. Manifestasi Ki diukur oleh parameter-parameter yang bukan parameter 'Ki' itu sendiri. Jika 'Ki' adalah Energy, maka seharusnya bisa diidentifikasi, misalnya 'energi panas' maka sumber dsb bisa diketahui dan diukur. Jika parameter-parameter pengukur manifestasi Ki adalah hal-hal yang rasional dan dapat diukur, maka Ki itu sendiri boleh jadi berarti 'ketiadaan' rasional..??? apakah demikian?? Jika benar begitu, apakah Itu???

Apabila kita ingat Output= Input+Proses
Apakah Ki = Input? Lalu prosesnya=? Outputnya= ?
Apabila Ki = Output, lalu Input=? proses=?

Selamat mengkaji.... tolong bagi-bagi-bagi hasil kajiannya.... :)

Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!

Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Defenders of Unisba Aikido Club (1)



Nah, kalau yang ini foto-foto yang ada pada saya dari para "Defenders of Unisba Aikido Club'.
Adakah anda di antara foto-foto ini.... ?

Insya Allah, topik berikutnya kita akan membahas permasalahan tentang berlatih Aikido dan problematikanya.... :)

Semoga bermanfaat'
Allahu'alam bishshowab,

Makhluk dari mana Ini..???


Kalo ini sisayah waktu kelas 3 di SMPN2 Bandung Jl. Sumatera 42.
Saat itu lagi musim Film TV 'The A team'. Ada MR. T yang jadi B.A. Baracus....
Nah, potongan rambut sisayah kayak B.A. ini....
Jadi saya sudah jadi orang 'Punk' sejak tahun 1987.... Pionirnya kali ya..? hahahaha...

Dengan Potongan rambut seperti ini saya bisa memecahkan rekor membuat seorang Guru Matematika Tertawa.
Kenapa memecahkan rekor? Karena guru ini tidak pernah Tertawa, padahal orangnya sendiri suka ngabodor... Murid2 pasti ketawa kalo dia ngebodor...
Pas liat aku dengan potongan rambut kayak gini, Dia ketawa...
sambil nanya... "Kapan maen film Tot..?"
Hal yang menyenangkan euy.....

Nama Guru Matematika ini Lili Somantri, Cara beliau mengajar membuat saya mudah mengerti Matematika yang selama 2 tahun sebelumnya dari Ibu Tifa (kelas 1 dan 2)
saya kurang paham... Terima Kasih Pak Lili.
Untuk Bahasa Inggris, yang paling berperan adalah Pak Khaerun Wirawan, lalu Ibu Tuti, dan Ibu Ratna. Pengetahuan dari beliau yang mendasari kemampuan bahasa inggris saya sampai saat ini.
Terima Kasih para Guruku.... Semoga Allah Menempatkan kalian di tempat yang Mulya di Dunia dan di Akhirat kelak...
Ammiiin.....

Allahumma 'qod balaghtu, Fashad! Ya Allah, telah aku sampaikan, maka Saksikanlah!

Semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab.

Jadi Inget SMP dulu...


Ini photo keponakan-keponakan saya....
Lumayan, lagi badung-badungnya...

Yang paling besar Difa Bagus Sendrika, sekarang kelas 5 SD.
Waktu kemarin kenaikan kelas dia main Band, pegang gitar....
Bener... bener... anak-anak sekarang...
Saya baru kenal Band sama studio latihan band baru kelas 3 SMP.
Inget dulu pertama kalinya latihan di Jl. Johar...
Saya sama temen-temen (Andre (smp35), Benny, Heru) SMP2 Bandung mabal sekolah....
trus nyoba latihan band di Jl. Johar, lagunya dari Scorpion, Always somewhere sama still loving you sama when the smoke is Going down...
Gak pernah kelar lengkap.... hahahaha..... Gak ada lagu yang utuh....

Trus berikutnya sama teman sekelas di SMP2 Bandung kelas 3.3. tahun 1987.
Kalau ini gak pake mabal sekolah. Ini pulang sekolah.... sama Bono, Aldiana, Efry, Teguh...(Ka marana nya ayeuna?)
Latihannya di Jl. Cihampelas, namanya Prea Amp....(udah gak ada kayaknya sekarang mah...)
Itu Cymbalnya udah kayak kerupuk, galing euy.... udah gitu lebih kecil karena sering dipotong karena sisinya sering sobek.

Tapi no problem, pokoknya ngeband....
Lagu yang biasa dilatihkan yang saya ingat adalah dari the Beatles "Twist and Shout"...
itu aja diulang ulang tapi gak pernah tamat.... hahahaha....

Menyenangkan rasanya saat itu.... bagaimana dengan sekarang???

semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab.

Menyedihkan.....

Kemarin pagi 10 November 2008, saya sempat nonton di TV, acara selamat pagi indonesia, hostnya Desy Ratnasari sama temennya...
Di acara itu pas lagi ngebahas topik hari Pahlawan. Trus ada sessi nanya-naya orang di jalanan, anak-anak muda yang ditanya...
Masyauowloh..! Mereka ini gak tau itu para pahlawan nasional..!!!
Ada yang ditunjukin gambar Teuku Umar malah jawab Pangeran Diponegoro..., ditunjukin Agus Salim gak tau....
Yang ada itu 4 gambar ( teuku Umar, KH Agus Salim, I Gusti Ngurah Rai, sama Buya Hamka).
Ada juga anak SMA yang ditanya kenapa 10 November dijadikan hari Pahlawan, dikaitkan dengan kejadian apa, eehh... gak tau juga...
Menyedihkan memang, memang menyedihkan generasi muda NKRI ini....

Saya juga masih ingat beberapa tahun ke belakang pernah bertanya kepada beberapa generasi muda di Unisba,
Ada berapa jumlah pahlawan revolusi, sebutkan satu-persatu....
Seingat saya tidak ada yang bisa menjawab dengan lengkap dan benar....
apalagi kalo ditanya periode perang Diponegoro
sama Pahlawan perang Paderi (siapa tokohnya coba???)...
Menyedihkan memang, memang menyedihkan....

Bagi para generasi muda muslim, saya pernah juga bertanya tentang siapa panglima perang paling muda di jaman Rasulullah SAW?
banyak yang tidak tahu....
Nama Syuhada Pertama? tidak tahu...
Siapa Abu Dzar al Ghiffari ?
Siapa Khalid bin Walid tidak? Julukannya?
Bagaimana dengan Umar bin Abdul Aziz?
Menyedihkan memang, memang menyedihkan....

Mungkin Juga generasi muda kini tidak ingat juga nama para gurunya apalagi jasanya selama ini,
terutama guru-guru Sekolah Dasar mereka, padahal dari guru-guru mereka itulah mereka mendapatkan ilmu pengetahuan...
Dari para Guru kita mendapatkan pengetahuan dan bimbingan...
Tetapi, kita seringkali melupakan mereka dan jasa-jasanya....
Merasa sudah pintar bahkan lebih pandai dari gurunya, jadi tinggi hati, Ujub dan Takabur....

Apakah kita sudah menjadi orang-orang yang Sombong dan Angkuh? Orang yang Egois? dan tidak bersyukur?
Orang yang tidak bermartabat karena tidak menghargai jasa para pahlawannya?

Allohumma'qod balaghtu, Fashad!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka Saksikanlah!

Semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab.

Sunday 9 November 2008

Foto sama Penganten... :D


Ini saya dikirimi foto sama Wawan, anggota UAC juga, dari Unpad-Jatinangor...

Wawan nikah Tahun 2008 beberapa bulan yang lalu...
Undangannya model 'Satuan Terpisah", tamu cowok hanya dengan penganten cowok, tamu cewek ke penganten cewek...
hihihi, saya hampir salah masuk, ke jalur penganten cewek euy..... keburu ditegur sama resepsionisnya.... hehehehe
Wuih, saya kelihatan gemuk yah? pake kumis and Janggot lagi.... Hahahaha.. aneh euy ngeliatnya...

Wawan ini temannya Ahmad sama Tedy dari Unpad Jatinangor, mereka Aktif di Masjid Ibnu Sina (kalo gak salah mah nya?) di Unpad Jatinangor. Kami sempat berlatih di area halaman rumput mesjid itu, dan disanalah Wawan kenal saya dan Aikido Unisba (bukan begitu wan?) Jumlah yang berlatih saya lupa euy... Latihannya "hari minggu pagi jam 06.00!" aslina saya berangkat ngagurudug dari rumah sekitar jam 05-an bareng sama sony....

Walaupun di Fikom Unpad Jatinangor saat itu sudah ada Aikido (dari Gudang Utara) wawan tetep latihan bareng saya di Unisba.... mungkin ia berusaha menepati Janjinya kepada saya bahwa ia akan latihan di Unisba... :)
Aneh, Wawan ini memang aneh, seperti Ahmad dan Tedy .... Aneh memang... memang aneh....
hehehehe....


Allohumma 'qod balaghtu, Fashad! Ya Allah, telah aku sampaikan, maka Saksikanlah!

Semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab,

DEFENDERS of UNISBA AIKIDO CLUB

Dari komentar:

david said...

he3 :D
jd inget lg sepi2nya UAC :)
latihan kadang cuman ber-4
saya, ahmad dan aduh sapa namanya lupa gw :p
where are you now guys?
itupun plus a' Gatot :p
demo "porsun" buat anak baru di kampus unisba, ber-2, sama a' Gatot jg
he3 :D
bayangin praktekin teknik2 dasar di panggung cuman ber-2, dan saya jd uke trus -.-!
Alhamdullilah sampe 2008 dojo masih jalan :)

keep on rollin Unisba Aikido Club

abdi
= David Muslim =

Betul sekali, saat itu yang aktif tinggal, Saya, David, Ahmad sama Tedy. (tahunnya Lupa euy...)
Ahmad sama Tedy bermukim di Jatinangor, kuliahnya di Unpad, tetapi selalu berusaha untuk tetap hadir saat latihan, padahal di Unpad sudah dibuka dojo Aikido (dari gudang utara) di Fikom unpad, tetep aja ke unisba... (My high respect to both of you guys...).
Di Unisba, tinggal David yang aktif, jadi yaa.. untuk pengadaan demo (embukai) kami lihat peluangnya.

Kalau gak salah ingat saat itu Ahmad dan Teddy lagi ngurusin apa gitu.... lupa.... jadi mereka gak bisa berpartisipasi di embukai Porsun Unisba (Ari Porsun teh artinya apa sih..?) hehehe....
Saya hari itu ada sedikit pekerjaan, untung saja masih sempat datang ke Porsun, untungnya juga ketemu sama David.
Saya sama David ngobrol sebentar soal gimana kalau UKM Aikido dipanggil ke panggung, maju atau tidak??
Akhirnya kami putuskan, "MAJU!" biarin cuma berdua juga lah, yang penting "NIAT!"
so, ketika dipanggil, majulah kami berdua...
Di panggung saya ngoceh, bla, bla, bla.... sambil menunjukan hal-hal yang ada di Aikido dan kita latih...
Wayahnya, David jadi Uke terus, di panggung yang kecil dan sempit, untung papan kayu....
gedebag-gedebug.... Alhamdulillah, sambutan penonton gak sepi-sepi amat, tetep dapat tepukan yang cukuplah..... hihihihi....

Tidak banyak orang yang mengalami periode seperti itu dan sesering saya kali ya....
latihan sepi.... tapi kami tetap berlatih walaupun sedikit yang datang.... meski hanya satu orang yang datang...
kembali, yang penting "NIAT!"

Alhamdulillah berkat peran para DEFENDERS of Unisba Aikido Club ini, Unisba Aikido Club masih tetap ada hingga kini.... mudah-mudahan selamanya... Ammiiinn...

Makasih David, sudah mengingatkan kembali satu moment sejarah Unisba Aikido Club...


Allahumma 'qod balaghtu, Fashad!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka Saksikanlah!

semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab,

Wednesday 5 November 2008

Ucuuup..!!! Awas siah...!!

Ini ada artikel yang saya dapat dari blognya ucup di friendster....
Kurang ajar :) , ucup bilang ane lucu....? kecil....? menghina ya.....?
Awas siah cup..... hahahahaha

luruskan niat, bersihkan hati dan istiqomahlah......

Tuesday 4 November 2008

Aikido yang Rasional, Tidak perlu latihan nafas khusus...?

Ini berkenaan dengan info menarik yang dikeluarkan oleh PADI (AikiWago). Saya jadi ingat pengalaman sendiri.....
Saya sepakat dengan uraian yang terdapat pada artikel tersebut. "Niat yang Utama", Tidak Perlu Nafas Khusus...

Dari pengalaman saya sendiri sejak berlatih Aikido tahun 1994 sampai sekarang, memang saya mendengar ada persaingan yang kurang sehat di antara 'lembaga-lembaga Aikido', ada juga yang masih berupa rumours atau issu. Memprihatinkan memang.... Mudah-mudahan sekarang sudah tidak...

Saya tidak tahu apa sebenarnya yang menjadikan hal itu terjadi, hanya saja terasa jadi Ironis, ketika Aikido mengisyaratkan adanya cinta kasih serta menjadi satu dengan universal, yang terjadi koq sepertinya tidak mencerminkan azas-azas tersebut.
Mungkin juga ada pembaca yang mengalami ketika ada sensei yang menyalahkan metode dan teknik sensei lainnya dengan berbagai alasan, tetapi mereka sendiri belum tentu dapat memberikan yang mana yang benar, walaupun mereka coba tunjukan apa yang menurut mereka benar, setelah diuji ternyata 'tidak jalan(efektif)'. Bagaimana ini...?

Ada juga yang menarik, ketika saya mendengar kabar/rumours bahwa banyak praktisi Aikido (lucunya lagi ada yang sudah Yudansha(blackbelt)) mencari 'Ki' di perguruan non Aikido..... hehehehe..., melatih pernafasan khusus gitu?
Aneh, padahal 'Aikido' sendiri sudah pasti mengandung 'Ki'... Bagaimana ini...?

Lalu, menurut info-nya, ada yang mempraktekan Aikido di dojo hanya sebagai 'sandiwara'.... Bagaimana ini..? beladiri hanya sandiwara? bagaimana kalau terjadi sesuatu di luar dojo? Jangan sandiwara dong? Kasihan publik... kasihan diri sendiri....

Alhamdulillah saya berguru kepada Sensei Atsushi Yamada, beliau tidak berkeberatan kalau kami, para muridnya melakukan uji efektifitas tekniknya dengan cara sesuka kami.... mulai dari serangan tiba-tiba sampai pegangan-pegangan yang sekuat-kuatnya dan sesusah-susahnya. Beliaupun berupaya memberikan penjelasan-penjelasan yang ilmiah.
Saya ikuti terus perkembangannya, seperti biasa saya banyak mempraktekan kepada para junior (kohai) dan 'bisa'. Bangga dong.... hehehe bahkan suka ada perasaan sudah jagoan... hihihi, malu deh kalo inget itu....
Jadi Ingat sesuatu, Seringkali ketika Jadi Senior/Sempay, kita terjangkiti 'Penyakit Senior' (Senior Syndrome--> sebutan saya aja) yaitu suatu perasaan sudah bener, merasa paling benar, sudah jago, maunya ngoreksi melulu tanpa memberikan kesempatan kepada kohai atau pemula untuk mengeksplorasi dan memanifestasikan pemahamannya tentang Aikido yang ia dapatkan/pahami. Sehingga dengan begini para pemula/kohai mengalami hambatan besar dalam menganalisis dan mengevaluasi pemahamannya. Dengan senior syndrome ini, kemajuan para kohai jadi terhambat, daya nalarnya terpasung, terputus. Seringkali gerakan/teknik yang sedang diaplikasikan oleh Kohai jadi terputus terus, tidak pernah tuntas atau utuh menjadi suatu teknik. Hal ini bertentangan dengan yang diajarkan O'Sensei Morihei Ueshiba, beliau melarang menghentikan gerakan teknik di tengah jalan karena akan 'memutus' aliran 'Ki'-nya. Jadi kalau kita termasuk orang/kelompok yang menekankan pada aspek 'Ki' atau mengagungkan aspek 'Ki' itu sendiri, sebaiknya jangan memutus rangkaian gerak dari para 'pembelajar' Aikido. Berikan kesempatan kepada para pemula untuk menemukan kesalahan-kesalahan sekaligus mengoreksinya.... Kebenaran akan muncul pada saatnya harus muncul...

Kembali ke cerita saya, Teknik saya kepada kohai bisa berjalan mulus, jalan, Namun, ketika dihadapkan pada senior (sempai) mengapa seringkali tidak efektif? tidak jalan... dan yang lebih memalukan lagi jika ada anggota baru dengan postur tubuh yang besar dan kokoh, tidak jalan juga..... hwaduh.... jadi malu ati nih....
Kemudian saya coba diskusi dengan para sempai, juga sensei, lalu saya temukan beberapa trik untuk mangatasi permasalahan tersebut, so akhirnya teknik yang saya pergunakan seringkali mengandung trik-trik tertentu....

Sayangnya saya tidak merasa puas dengan hal itu, rasanya jadi 'bohong' mengingat apa yang disampaikan founder O' sensei Morihei. Salahsatu yang saya ingat adalah "Dalam Aikido tidak ada Jurus Rahasia!" (No Secret Technique in Aikido) Seberapa jauh trik-trik itu bisa berhasil? trik seringkali terbatas penggunaannya, bahkan mungkin bisa berbalik...

Trik yang paling umum dipergunakan adalah 'thumbs attacked' (jempol attack), ini adalah sebutan saya untuk trik tersebut. Dimana ketika serangan berbentuk pegangan, saya selalu menyerang ke arah jempol tangan uke, sehingga daya cengkeramannya melemah, cukup efektif memang, sampai saatnya saya mengalami dipegang oleh orang yang lebih tinggi besar, bertangan besar dan kuat, 'asli!' pegangannya rapat dan mengunci, saya kepayahan deh dengan kondisi seperti itu....

Mengingat hal ini saya mensyukuri kondisi postur tubuh saya yang kecil dan ringan, sehingga hambatan-hambatan seperti di atas sering terjadi dan memicu saya untuk selalu memperbaiki teknik saya sendiri.

Saya Merasa sangat dipusingkan dengan kondisi seperti ini, bingung dan stress, Sensei Atsushi Yamada sudah tidak ada dan tidak Peduli lagi terhadap Unisba Aikido Club, beliau buka Lembaga Baru di Jl. Setiabudi Bandung namanya Institut Aikido Indonesia-Jepang. Para sempai sudah tidak aktif karena kesibukan masing-masing dan pekerjaan. Sesekali saya masih berkomunikasi dengan Budiana (Roges). Yang ada hanyalah orang-orang baru yang justru berharap memperoleh ilmu dari saya.... Tuhan bantulah hambaMu ini.... Saya merasa sendiri..... Saya selalu menyampaikan kepada setiap anggota/murid baru di Unisba bahwa Saya hanyalah Kyu 3, dojo unisba tidak punya afiliasi, dan saya/kami tidak berhak menyelenggarakan ujian kenaikan tingkat, jadi tidak ada peringkat sabuk di Unisba.... (Cat: tahun 2008 ini sudah berafiliasi ke Pengda Jabar dan ada kenaikan tingkat, Alhamdulillah...) (Suatu ketika sekitar tahun 2006-2007 saya pernah ditawari kawan (Pak Iyan) untuk mengisi Pelatihan Aikido di Jl. Malabar, dengan terpaksa saya menolaknya dengan alasan tersebut di atas, saya hanya kyu3, karena dojo ini untuk publik dan memerlukan orang-orang termasuk pelatih yang kompeten dan bonafide, tersertifikasi. Sekarang Dojonya sudah berjalan, (kalau gak salah namanya SOSA Malabar). Kami hanya belajar dan berlatih, berlatih, teruuuus berlatih dengan segala problematikanya......

Seiring perjalanan waktu dan proses yang dilakukan, tidak saya sadari teknik sayapun berubah, Pasti karena do'a yang saya panjatkan ke hadirat Allah SWT.. :) selain upaya yang selalu dilakukan. Saya tidak berusaha menyerang jempol uke ketika dipegang, dan lain-lain trik mulai saya hilangkan, saya kembali ke konsep dasar, Niat(yang utama), sensing(rasa), blending(membaur) dan leading(memimpin) Nafas normal-normal aja gak aneh aneh.

Alhamdulillah sejak tahun 2000 kemampuan saya mulai berkembang dan sayapun mengajarkan semua yang saya tahu kepada siapapun yang mau belajar. Dan berusaha untuk tidak bersandiwara dengan dalih apapun..! Kalau memang belum bisa ya sudah, akui saja belum bisa....

Lucunya, teknik-teknik yang saya terapkan sering mendapatkan cemooh dan disalahkan oleh lembaga lain, biarlah, mungkin memang salah bagi mereka, tetapi selama itu berfungsi buat saya dan murid-murid saya, why not.... :)

Saya masih ingat sekitar tahun 2001, murid saya, Ahmad, cerita ke teman-temannya tentang kemampuan saya, ada temannya yang sangat 'tidak percaya' dengan hal itu lalu ingin mencoba, so dibawalah temannya itu ke unisba, saya kaget, posturnya 'badag' 'pepel' besar dan kokoh, namanya Ibnu kalau gak salah.
Hmmmmm, saatnya ujian kebenaran teknik nih, test keyakinan dan niat.... itu yang saya pikirkan... Alhamdulillah, saya berhasil menunjukan bagaimana melepaskan diri dari berbagai serangan yang dia lakukan (umumnya grabbing, tori-tori sampai memeluk dari belakang) saya persilakan dia menyerang dan merespon sesuka hatinya, sayang tidak terdokumentasikan... Menurut kabar, besoknya Ibnu susah bangun, gak jadi mau nyuci baju,.... hihihiihi...
Just relax , luruskan niat, bersihkan hati dan istiqomahlah....and... action....!!! hehehehe....
Untuk menambah keyakinan saya, saya minta bantuan rekan saya (Kohai) Agus Hermawan (saat ini di Cirebon) namanya, walaupun Kohai, saya sering mati kutu kalau sudah dipegang dia, saya cobakan perubahan teknik saya, terutama 'morotedori kokyu nage, ura' dan alhamdulillah, "it works!!" betapa girangnya hatiku... hihhihi... Kemudian saya coba juga dengan Kohai lainnya yang bertubuh dan bertangan 'badag' yaitu Rommy, serta Sempai Budiana (Roges), and "It really Works!"

Saya hanya bercerita pengalaman saya, berbagi, bukan untuk hal-hal lainnya, mudah-mudahan bisa bermanfaat.... dan semoga tidak menjadi fitnah....

Biarlah status saya tetap kyu 3, toh ilmu pengetahuan itu tetap bisa dicapai dari kyu berapapun....

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka Saksikanlah..!

semoga bisa bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Hubungan Unisba Dojo dan Unpas Dojo

Sepeninggal Sensei Atsushi Yamada pada tahun 1997, yang saya dengar juga pernah sesumbar bahwa tanpa kehadiran dirinya UAC akan bubar... Mohon Ma'af Sensei, kami kira tidak begitu... Kami para senior Unisba Aikido Club (UAC) yang juga termasuk pendiri UAC berupaya mempertahankan keberadaan Club di Unisba. Kami tetap melakukan latihan reguler, saat itu setiap Hari Senin dan Kamis Pukul 19.00-21.00.
Yang aktif berlatih dan memberikan instruksi (instruktur) di depan adalah Didih Van Damme (agak mirip) hehehe, Saya biasanya jadi ukenya, ada Juga Agus Hermawan dan Budiana (Roges) Serta Anwar (Jack)dan Asep (Kampak).

Suatu ketika ada seseorang yang kemudian diketahui bernama Rommy mendaftar untuk ikut berlatih, ia berasal dari Unpas Jl. Tamansari. Kemudian disusul rekan-rekan yang lain yaitu Bayu, Hendra dan Kiki Badru, semuanya berjumlah 4 orang awalnya (Four Horsemen???) :) di belakang hari Ohim (Fauzil Rohim) dan Eka menyusul ikut berlatih.

Setelah beberapa periode latihan, sekitar 3 bulan, Kami sepakat untuk membuka dojo di Unpas Jl. Tamansari, Alhamdulillah berhasil dan anggotanya bertambah, lumayan banyak. Pembukaan dojo di Unpas bukan tanpa masalah, hal yang jadi masalah utama saat itu adalah mengenai tempat berlatih, akhirnya kami berhasil mendapatkan tempat di "Koridor Masjid Unpas Jl. Tamansari".

Dojo Unpas ini sangat menggembirakan, khususnya bagi Saya secara Pribadi, karena saya merasa prihatin dengan perkembangan dojo di Unisba yang saat itu dapat dikatakan sangat sepi sekali. Yang berlatih paling hanya sampai 4 orang termasuk saya dan Didih. Ada kekhawatiran Dojo unisba (UAC) akan ditinggalkan dan bubar. Alhamdulillah, hal itu tidak terjadi,

Dengan kebesaran hati para anggota dari Unpas, walaupun mereka sudah memiliki tempat berlatih sendiri, mereka mau tetap mau berlatih di Unisba, sehingga kami susun Jadwal jadi 4x berlatih dalam satu minggu, di Unisba Senin dan Kamis, di Unpas Selasa dan Jum'at, Frekuensi latihan yang cukup padat dengan anggota yang berlatih yang sama.... hehehe....
Tetapi pointnya bukan itu, Tetapi Kemauan untuk Mempertahankan Keberadaan (eksistensi) Unisba Aikido Club.

Gelombang kedua kontribusi dojo Unpas dalam mempertahankan eksistensi UAC adalah pada sekitar tahun 2001, Didih sudah tidak aktif(ke Ciamis) sejak 1998, Roges, Jack terikat pekerjaan. Saat itu komponen dari KOM Unpas ikut aktif dan dimotori oleh Agus Gaek, Edu, Lulu, Kinoy,Camay dll. Kasus yang terjadi serupa, Unisba sepi.... dan merekalah (Unpas) yang membantu saya membuat eksistensi UAC tetap ada....
Bagi yang pernah sesumbar bahwa tanpa kehadiran dirinya UAC akan bubar, Ma'af hal itu tidak terjadi...!!

Hal penting lainnya adalah pada tahun 2007, kami mengadakan pertemuan di Unpas-Tamansari (Plasa) dan bersepakat untuk menyelenggarakan pengadaan TATAMI. Kami patungan, dari Unpas saat itu yang saya ingat ada Rommy, Kiki Badru, Hendra, Agus Gaek, Tria. Dari Unisba hadir Dasuki, Novi. Alhamdulillah, walaupun sederhana, kami akhirnya memiliki TATAMI 6 lbr ukuran 120cmx240cm, tebal 2,5cm. Lumayan lah, daripada terus di lantai keramik, kasihan para pemula ya.... atau malah jadi pada manja....???? hehehehe...

Bagi saya selaku pelaku sejarah UAC ini, peran Dojo Unpas bagi Unisba Aikido Club adalah ibarat Kaum Anshor bagi Muhajirin, Madinah bagi Mekkah.

Jadi, saya harap semua anggota Unisba Aikido Club untuk mengingat hal ini dan menghayati dengan sebaik-baiknya. Saya tidak pernah mengajarkan untuk menjadi orang yang picik, yang apriori, jadilah orang yang merdeka yang menghargai sejarah dan para pahlawannya...

Bagi rekan-rekan yang ingin memberikan tambahan, saya persilakan...

Unpas dan Unisba adalah satu tubuh.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!

semoga bermanfaat,
Allohu'alam bishshowab.

Monday 3 November 2008

Unisba Dojo dan Unpas Dojo

Saya ingin bercerita tentang kedua dojo ini, hubungan sejarah dan emosional yang terjalin antara keduanya. Hal ini perlu saya lakukan mengingat di zaman sekarang ini banyak orang yang tidak menghargai sejarah serta hal-hal yang mewarnainya. Banyak orang menganggap sepele bahkan mengesampingkan sejarah serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, bahkan yang mengherankan, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berpendidikan formal tinggi dan 'tampak' baik dalam perilaku dan kehidupannya. Selain itu mumpung masih ada pelaku sejarahnya sebaiknya fakta-fakta yang terjadi didokumentasikan.

Bagi rekan-rekan yang memiliki informasi mengenai sejarah dan perkembangan kedua dojo ini saya himbau untuk memberikan kontribusinya lewat komentar di blog ini.
Mudah-mudahan saya dan rekan-rekan tidak termasuk orang-orang yang zalim,
Amiin....

Sunday 2 November 2008

Lagi Ngapain sih....??? Euy..???


Huahahaha,
ini ada yang terjerembab gini euy....!!!
Indra kayaknya ya....?
Foto-foto yang diambil tahun 2007, embukai di PMB Unisba....
untung udah pake tatami, kalau paving blok....????
enjoy aja lagi.... sudah biasa ya.... :)

Rata-rata pelaku embukai ini baru 1 bulan berlatih di Unisba Aikido Club...
Sudah ta' suruh Embukai.... hehehe...

Koq nyerangnya jadi pada beneran sih??? pada bernafsu gitu nyerangnya euy....
jadi aja jatuhnya gak kira-kira.... Hahahaha.....
ada yang cedera juga ya, salah ukemi..... jadi aja ane mesti ngobatin (Jadi Sinshe nih!), alhamdulillah segera sembuh.... :)
Udah gitu, postur, teknik jadi rada-rada ngawur.... hahaha..
But It's OK..!! Selama kalian bisa menyelamatkan diri, teknik jadi kurang indah bisa dimaklumi koq.... "SAFETY FIRST..!!" and be a 'SURVIVOR'..!!

Good work tigers..!!!! I proud of you..!!!

Untuk lengkapnya, bisa liat di Slideshow nanti.
Ada Igun yang nyobain Pake Hakama-nya Novi, Maksudnya sih biar tampak gagah dan Gaya.....
Tapi hakamanya kependekan, jadi aja 'Ngatung'..... (masih gaya nggak ya...???) hahaha...

Semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Sae Yamada...


Sedikit memory dahulu kala....
sekitar tahun 1995an, adik dari Sensei Atsushi Yamada (AY) hendak menjenguk Kakaknya di Indonesia, di Bandung. Saat itu Sensei AY rada-rada kebingungan, bagaimana menjemputnya di cengkareng dan di mana menginapnya di Jakarta.....

Alhamdulillah, saya punya teman.... teman sepekerjaan..... :)
Namanya Alfian dan Ari, Alfian menyanggupi untuk menjemput dan menawarkan untuk nginap di kediamannya di kawasan kebon jeruk, Jakarta...
Alangkah senangnya Sensei AY saat itu....
So, berangkatlah kami menjemput Adik sang Sensei....
Sae Yamada (Perempuan) (saat itu sudah 1 Dan atau 2 Dan ya...? saya lupa....) di Jakarta menginap di Kebon Jeruk, sempat juga ke tempat Kakakku di Rawamangun, dan di Bandung beliau Sowan ke rumah saya, lalu menginap di tempat Kost-nya Sensei AY.

Ada kejadian menarik saat perjalanan dari stasiun Bandung ke tempat kostnya Sensei, beliau menggunakan taksi dari stasiun Bandung, taksiran kami ongkosnya akan mahal, ternyata, si sopir taksinya hanya mencharge argometer dan termasuk murah....
Kami saat itu juga bertanya ke sopir taksi, "Pak, nggak kemurahan...?"
Sopir taksi itu cuma tersenyum, "nggak kok pak, emang segini seharusnya...."
Semoga Allah memberkahimu pak sopir taksi..... :)


semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Ada Info Menarik nih....

Ini ada info menarik soal aikido di indonesia dan lain-lain, yang mungkin saja tidak banyak orang tahu..... (rada secret gitu ya...???) hehehe... click di sini

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!


semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Jadwal Latihan

Unisba - Jl. Tamansari No. 1 Bandung - Indonesia
Selasa Jam: 16.00 - 18.00
Jum'at Jam: 16.00 - 18.00

Unisba Aikido Club, Sejarah Ringkas

Unisba Aikido Club, Bandung - Indonesia mula-mula dirintis pada tahun 1993 oleh Sensei Atsushi 'Suhaemi' Yamada (saat itu sebagai mahasiswa jurusan Dakwah Fak. Ushuluddin) bersama para mahasiswa yang tergabung dalam FAMU (forum Aktivis Mahasiswa Unisba). Pada tahun 1994 bernama Institut Aikido Indonesia, penggunaan nama ini berkenaan dengan visi atau cita-cita luhur untuk memberikan pelatihan Aikido yang berkualitas dan sistematik di unisba pada khususnya untuk memberikan kontribusi pada perkembangan aikido di Indonesia pada umumnya. Pada tahun 1996 berganti nama menjadi Unisba Aikido Club serta mendapatkan pengakuan/pengesahan/legalitas dari Yayasan Indonesia Aikikai (pada saat itu pengurusnya Bpk. Robert Felix dan Bpk. Katri Hendratmo, dan lain-lain).

Seiring perjalanan waktu dan permasalahan-permasalahan yang muncul ( Unisba Aikido Club mungkin satu-satunya dojo yang berlatih tanpa menggunakan TATAMI, asli lantai keramik pada saat itu), gelombang pasang surut peserta pelatihan Aikido, serta kasus yang cukup besar yang dilakukan oleh Asep Haris terhadap masalah keuangan UAC (Penggelapan dana), maka pada sekitar tahun 1997 Atsushi Yamada mengundurkan diri, di kemudian hari mendirikan Institut Aikido Indonesia di Jl. Setiabudhi - Bandung.

Sepeninggal Sensei Atsushi Yamada, Unisba Aikido Club tetap dipertahankan oleh para murid-murid beliau yang tersisa yang masih konsisten dengan cita-cita pendirian Unisba Aikido Club. Para Senior/Sempai yang tersisa pada saat itu adalah Ir. Asep Supendi (Kampak), Budiana S.H. (Roges), Anwar (Jack) Nasirin, Didih, dan R. Gatot Prasetyo Sigit, ST., ada juga Hery Kebo, Hery Eka Putra, Agus Hermawan (itu yang saya ingat)

Dalam rentang tahun 1997-2000, Unisba Aikido membuka cabangnya di:
1. Unpas Tamansari - (Rommy, Bayu, Badru, Hendra, dkk.)
2. STBA Yapari - Cihampelas (Sdr. Ali dkk)
3. SMUN 5 -Bandung (Asep Supendi, Sugih dkk)
4. Jl. Labuan (Budiana dkk)
5. Cicadas - (tempat Budiana(Roges))

Dengan perjalanan waktu, para sempai pun mulai kurang aktif, utamanya karena faktor pekerjaan dan rumah tangga (di Luar Kota), hanya tinggal 1 orang senior yang secara aktif berupaya mempertahankan eksistensi Unisba Aikido Club yaitu saya, R. Gatot P. Sigit, S.T. , sehingga cabang-cabang yang sudah dibentuk tidak terpelihara, hingga kini hanya dojo unpas dan unisba yang masih aktif.

Terdapat periode yang sangat kritis (sekitar tahun 2000) dengan anggota yang dapat dihitung dengan jari, namun mereka saya sebut para DEFENDER of Unisba Aikido Club, yang saya ingat adalah Ahmad Fanany dan Teddy ( my respect akan militansinya berlatih di Unisba dari Jatinangor), Didi dan Andri (Unpas), Dasuki Planologi (sekarang di Riau) Rommy (Sukabumi) dan Ilham (Jatinagor), David (Fikom-Unisba), Agus Hermawan (Fikom-Unisba).

Kemudian tidak boleh dilupakan adalah Peran Unpas Dojo dalam mempertahankan Unisba Aikido Club ini, saat itu Para Defender dari Unpas adalah Rommy, Bayu, Kiki Badru dan Hendra serta Ohim (Fauzil Rohim) dan sautu lagi orang serang Banten saya rada lupa namanya euy, anu ompong, kurus rambutnya rada gondrong (Rommy, hendra, cik inget henteu? bejaan sisayah nya...). Ah, Inget sekarang EKA! (Ekek)My respect for you guys.... !!!

Pada tahun 2006, Karena saya-pun harus juga memikirkan kondisi diri saya sendiri, saya mulai sibuk dengan pekerjaan, setelah berkonsultasi dengan Budiana (Roges) akhirnya kami sepakati untuk mengafiliasikan Unisba Aikido Club dengan Pengda Jabar (Gudut). Budiana memprakarsai pertemuan kami dengan Yudi (Sensei dari Gudut tinggal di Jl. Leuwi Panjang). Alhamdulillah, saya sangat menghargai kedatangan Yudi untuk membicarakan soal afiliasi ini, Yudi begitu 'welcome' dan membuat semangat kami bertambah. Terima Kasih Yud!. Saya mulai menindaklanjuti hasil pembicaraan dengan Yudi, dan menemui Kang Agus di Gudut, beliau menyarankan untuk membuat proposal Afiliasi. Saya serahkan tugas pembuatan proposal itu kepada para naggota UAC yang aktif saat itu, namun seperti biasa, LELET!. Sampai pada sekitar akhir tahun 2007, salah seorang anggota (Igun) menawarkan 'Temannya yang Aikidoka" yang ingin belajar 'Reiki' kepadanya (Igun adalah Praktisi Reiki juga, udah level 3 kali ya gun?? :)) untuk mengajar di Unisba. Saya pikir kenapa tidak, itu bisa memudahkan jalan untuk afiliasi, so akhirnya 'Teman Igun" itupun mengajar di Unisba (namanya Teguh).
Akhirnya pada tahun 2008 UAC bergabung dengan Pengda Jabar (gudang Utara), kini Sensei yang Mengajar adalah Sensei Teguh, dengan Ketua organisasi Indra (Fak. Hukum)dkk. ada Novi, Igun, Lisa, Rocky, Dicky, Rio, Didi(unpas), Donny dan sebagainya.
Mudah-mudahan Penggabungan (Afiliasi) ini tidak memadamkan Visi dan Misi Pendirian UAC beserta segala spirit, semangat dan Filosofi yang diajarkan dan dipelihara selama ini
.

Btw, dari tahun 2007 sudah punya tatami sederhana, ukuran 120x240 ada 6 lbr hasil patungan Unisba dengan tim Unpas (Rommy, Kiki Badru, Hendra bang Pa'i, Agus Gaek dll)

Apabila ada yang mau menambahkan atau mengoreksi sejarah ini saya persilakan... banyak nama yang tidak saya sebutkan karena beberapa faktor, salah satunya, lupa.... hehehe...

Luruskan niat, bersihkan hati dan istiqomahlah....

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!

Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!



Semoga bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab

Ragap Aikido Indonesia Bandung Unisba

Saturday 1 November 2008

Atemi is useless...???

ini saya dapat dari forum sebelah mengenai atemi, menarik...
silakan baca dan analisis...
jangan lupa berikan komentar dan opini..... :D

Dari Aikiweb Forum:

Re: Aikido is useless without atemi...
Atemi is not needed, it's a waste of time. The quicker you can get the person to the ground with a throw or pin the better. What's the saying..."crap or get off the pot." Using atemi breaks flow and timing for a good technique. The more time you waste on a person the more time you give them to respond. If you use an atemi there is not telling what his response is, he may react in a way you don't know. What if the other person IS a marital artists and proceeds to respond in his style. You're better off redirecting the situation before he can regain balance and coordination, at least in countering your flow you can counter back with a different flow. Besides, if you're using atemi you might as well just stick to striking until he's knocked out or on the ground; don't call it Aikido, it's just self-defense.

BJJ practitioners can subdue opponents without blows and it's very effective, there's no reason Aikido can't do the same. Using atemi will reduce your skills in timing, which is a major factor in Aikido. It's almost a unique trait in Martial Arts compared to others. In my experiences with altercation, it lasted less than a second, the longest was about 5 seconds. Don't waste time, get down to business. That could mean pre-empting with an iriminage as he's cocking back his fist, or going under a hook and coming to the outside for kokyunage. Whatever it is, get to it and don't waste time.

So my message: Perfect your technique and timing so you don't have to use atemi. If you need it, you could not complete the technique but you defended yourself. Congratulations. The point of Aikido is to learn to harmonize with attackers and find a peaceful resolution between both people, not enact violence because you fear for your life.

-Alexander

Glady, after regular training, randori (up to 8 ppl so far), sparring with other martial artists, and real life situations (one on one to a group of 20 ppl) I've been in...I've realized an AIKIDO technique with atemi is a waste of time. It destroys its effectiveness as a martial art. Atemi to me is using a strike, or what Aikidoka call strikes before the throw or pin. To other martial artists the atemi we use is kind of a joke, but that's another issue. If you talk about yelling or something else that to me is Kiai or energy, which you need a lot of in Aikido and in life.

Now striking in general, punching, kicking, etc. IS effective, so I'm not saying attacks are ineffective but attacks with Aikido is. In randori, multiple attackers 2-8, you have no time for an atemi AND a throw, only a throw OR atemi. But you can't exactly render an uke unconscious in class so it's hard to gauge the effectiveness of your strike during randori. Aikidoka aren't renowned for their superior strikes, it's something that's sorely lacking. You better throwing your attacker into someone else and controlling the crowd.

I have been cross training for about 10 yrs now and when I spar people of other martial arts, their reflexes in kicking and punching are much faster than the average Aikidoka trying to use atemi. They are always beaten trying to go toe to toe with someone who SOLELY practices kicking and/or punching. After changing my strategy though, which was to drive in close for Aikido I became much more effective in using JUST Aikido. And when you're that close you have only time for one answer, throw or pin not play with your partner. Once the response was instantaneous you leave no gap for people to respond or get away, and since they are use to fighting people at a certain distance they do not have an answer to your technique.

In real life, it was the same principle. Don't waste time, do your technique fast and get them on the ground. I have struck someone before, but I did not call it Aikido. It was just a response. But the next situation I remembered my principles in Aikido and brought the attacker down without having to hit him, by then his friends came and apologized for him being a drunk idiot. Usually I avoid fight situations but I have a weakness for standing up for other people when they are being bullied, especially females.

As for BJJ, the goal is to subdue an opponent with a choke or pin, they don't control positions, they flow with the persons movement and find an opening for a pin or choke. JUST LIKE AIKIDO, just on the ground. ...and more training against resistance. So in their practice it's important to have superior technique, not use atemi to get the arm bar. It's to move in a position to get you to expose a limb so they can take it and lock it. It's fun! You should try it sometime.

Speaking of "real situations" and responses, here's a great video that should illustrate a good point about real life. I think we often misrepresent real life with movies....
http://www.youtube.com/watch?v=k3QAJoZ7FhY
-A

Ada komentar dan opini buat hal ini??

Friday 31 October 2008

Ki atau ....???

Ini ada video clip dari youtube, judulnya The Power of Chi, Exposed, isinya menarik.....
silakan dianalisis lebih lanjut dan berkomentar serta beropini.....

Extend Ki

Extend Ki, bila diterjemahkan harafiah bebas berarti memanjangkan atau meneruskan Ki.
Sebelum membahas lebih lanjut soal Extend Ki, kita bahas sepintas soal Ki - nya itu sendiri.

Ki, banyak yang mengartikan sebagai universal life force, daya hidup universal/semesta, energi hidup, energi alam semesta yang terdapat di alam semesta ini. Walaupun banyak yang skeptis tentang ini karena katanya belum terbukti apakah itu wujud, asal materinya dan proses transformasinya apabila ia adalah energi. Ada juga yang mengartikan sebagai Semangat atau spirit serta daya selaras berdasarkan kepekaan. Jadi jangan risau, kita semua punya Ki dan di sekitar kita pun Ki melimpah ruah....

Banyak topik yang membahas metoda latihan Ki ini, dari mulai meditasi yang sederhana sampai Konsep latihan yang lumayan rumit, yang juga berkaitan dengan Chakra dan Mudra serta kundalini.
Yang sederhana adalah dengan melatih Ki Breathing (Pernafasan Ki (Chi-Kung)) yang dicontohkan oleh Koichi Tohei, yang biasanya sering kita praktekan di awal dan akhir latihan.

Ki dalam Aikido lebih bersifat spirit, yang dimanifestasikan kerjanya oleh pikiran (mind), oleh sebab itu Aikido sering juga disebut sebagai seni unifikasi body and mind, penyelarasan pikiran dan tubuh. Hal ini didasarkan pada prinsip utama Ki yaitu : "Where mind goes, Ki follows..." Ke mana pikiran menuju, ke sanalah Ki mengikuti....

Dari prinsip utama di atas, selama kita punya mind, kita nggak perlu risau dengan urusan Ki ini, karena Jika Ki memang ada maka ia akan bekerja selama mind kita bekerja.... If Ki exist, it will work.... so, don't worry about Ki.....

Berkaitan dengan Pikiran, maka pasti akan sangat berhubungan erat dengan NIAT.
Saya lebih memberikan perhatian pada pengolahan niat ini. Karena niat sangatlah cepat dibandingkan dengan berpikir itu sendiri.....

Lalu bagaimana dengan memanjangkan/meneruskan Ki (Extend Ki) itu?
Yang saya pahami dan lakukan selama ini hanyalah menetapkan niat dan memproyeksikannya ke arah yang saya tuju sejauh mungkin dan niat saya tidak berubah, konsisten, istiqomah....
Extend di sini saya maknai seperti proyeksi. Kalau saya niat maju, tetap maju dan diproyeksikan jauh sekali, saya tenkan saya hanya berpikir tenkan luas sekali....
Mungkin ada yang tahu prinsip orang Silat Sunda, "maneh arek, urang anggeus..." (Kamu baru hendak, saya sudah selesai....) atau ' mangga tipayun abdi tiheula' ( silakan didepan saya duluan...) kurang lebih seperti itulah...

Karena Aikido bertalian dengan harmonisasi atau keselarasan, maka di sini sangat dibutuhkan kepekaan-rasa, ini yang juga perlu dilatih agar kita bisa peka terhadap setiap pergerakan dan aksi reaksi yang terjadi, jangan Fals, harmoni agar lagunya merdu. So, Ki juga bisa diartikan sebagai 'Rasa'. Itu sebabnya beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2002, saya pernah berdiskusi dan sharing dengan seorang praktisi silat tradisionil Sunda yang sudah pada level mengolah rasa. Ketika sharing teknik Aikido yang saya pergunakan dia bertanya soal Ki, dan kami masing masing menunjukan beberapa teknik yang menggunakan Rasa (versi dia) dan extending Ki (versi saya) sehingga akhirnya saya mengambil kesimpulan sampai saat ini bahwa Ki itu berkaitan erat dengan Rasa.

Mungkin Rasa ini juga yang kurang mendapat perhatian dari banyak praktisi Aikido, terjebak dalam glamournya teknik yang memukau.... dan tampak hebat, keinginan untuk mengalahkan... padahal tidak boleh berpikir menang atau kalah, sehingga Kepekaan rasa-nya tidak terolah.

Yang tidak kalah pentingnya adalah Timing.... 'saat yang tepat' Hal ini bisa terolah dengan baik apabila kepekaan rasanya terlatih baik, sehingga seolah-olah kita tahu apa yang akan diperbuat lawan...... kayak mind reader, gitu.... hehehe....

So, untuk berlatih extend Ki, kita bisa gunakan metode unbendable arm dan juga cara-cara untuk melatih Keep One Point (center), ditambah dengan zagi waza kokyu ho, jangan lupa untuk lebih merasakan fenomena-fenomena yang terjadi pada dan dalam diri kita juga di sekitar kita.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!



Semoga bermanfaat,
Allahu 'alam bishshowab

Completely Relax

Relax, santai, sepertinya kita paham akan makna kata tersebut, tetapi pada kenyataannya banyak orang yang tampaknya relax/rileks tetapi sebenarnya tidak rileks. Bagaimana ini...??
Saya sendiri sering dipusingkan dengan pertanyaan soal rileks ini dari murid-murid saya, padahal menurut saya rileks yaa rileks... hehehe...

Sangat dipahami kalau pertanyaan itu muncul, karena dalam ber-Aikido, kita diharuskan, KUDU RILEKS....! baik masing-masing individu maupun atmosfir latihannya...
Herannya ada juga yang berlatih sambil bersungut-sungut, marah-marah dalam hati dan jengkel karena partnernya tidak rileks-rileks..... (saya masih sering begitu... hehehehe...) atau ketika ada partner atau murid yang rada aneh kelakuannya kita jadi jengkel, atau jadi sebel.... Sombong dan angkuh juga takabur bisa mempengaruhi bobot rileks.....

Ini salah satu aspek yang hendak dicapai dari berlatih Aikido, Berlatih sabar dan rileks setiap ada persoalan yang muncul.

Saat suatu teknik hendak dilakukan, Shite/Nage dan Uke masih rileks, saat kamae masih rileks, tapi saat serangan datang..... eng...ing...eng.... rileksnya hilang.... berubah menjadi seperti seorang petarung yang haus membunuh.... ingin segera membanting, mengunci dan mengalahkan parnernya.....
Apalagi jika serangannya berbentuk pegangan, baik satu tangan maupun dua tangan (ryote tori, morote tori). Tangan yang diserang sukar untuk bergerak bahkan otot pun bermain full-otot, tetapi kadang masih sukar untuk mengaplikasikan teknik.

Sebenarnya, apabila One-point kita dan keep weight underside-nya juga bisa di jaga, konteks rileks yang diharapkan akan terjadi. Kita sering terjebak dengan istilah rileks yang hanya diartikan lemas, oke, itu memang rileks juga, tetapi pada saat yang sama, one-point/center dan keep weight underside kita tidak dijaga, sehingga ketika serangan datang buyar deh semuanya.....

Untuk membantu memahami kondisi rileks, kita bisa melatih kondisi 'Unbendable Arm' (Lengan yang tak bisa ditekuk). Julurkan tangan ke depan agak diagonal atau ke samping dengan santai, tidak ada otot yang tegang, minta bantuan kawan untuk menekukkan siku lengan kita, pada saat kawan kita berusaha menekukan lengan kita maka pikiran kita jangan pada lengan kita, jangan pikirkan lengan dan kawan kita, pikirkan one-point saja, atau bila belum bisa memikirkan one point, pikirkan saja hal lain yang menyenangkan dan menentramkan, insya Allah kawan kita itu akan kerepotan untuk menekukkan lengan kita.

Atau selanjutnya kita bisa menggunakan posisi yang kita latih pada topik 'Keep One Point'.
Pada posisi satu tangan dan satu kaki diangkat (dengan santai tentunya) minta kawan kita untuk menurunkan lengan kita tetapi jangan menghentak, pikiran kita tetap pada one-point atau hal lain yang menentramkan.

Jika sudah terlatih untuk kedua latihan di atas, maka hadirkan selalu kondisi seperti itu di setiap gerakan/ teknik Aikido maupun di kehidupan sehari-hari.

Jangan lupa senyum yang tulus juga bisa sangat membantu.


Jadi kita tidak perlu terlalu pusing dengan definisi rileks, karena rileks yaaaa rileks...., bukan tampak rileks, seperti halnya kondisi kita kalau berjalan-jalan, calm bukan tampak kalem, otot hanyalah indikator, tapi yang paling berperan adalah Mind, Pikiran. Letakkan pikiran pada One Point, dan relaks akan diraih. Silakan berlatih dengan benar dan tekun...

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!


Semoga bisa bermanfaat,
Allahu 'Alam bishshowab.

Keep Weight Underside

Keep Weight Underside, maksudnya adalah menempatkan berat seluruh tubuh pada bagian bawah, berarti pada kaki, nah, bagian kaki yang menjadi bidang tumpuan adalah 'bola-bola' yang ada dekat jari-jari kaki. Jadi kalau dipikir-pikir kayak orang lagi "jinjit" tetapi tidak jinjit. Seluruh telapak kaki tetap bersentuhan dengan lantai atau bumi.

Dengan cara begini, gerakan kaki untuk maju, mundur, bergeser akan lebih ringan dan lebih cepat, tentunya setelah dilatih dengan baik. Tetapi jangan melupakan prinsip 'Keep One Point' yang sudah dikemukakan terdahulu.

Kita bisa melatihnya dengan cara melakukan 'Tenkan' dan 'Ibodashi' juga pada setiap 'ashi-sabaki' (footwork). Pada latihan dengan Tenkan, kita melakukan tenkan secara kontinyu sehingga kita seolah berputar-putar. Awalnya akan merasakan pusing. Jika kepala terasa pusing, ini menandakan kita sudah melupakan 'Center' atau 'One Point' kita dan juga karena nafas tidak teratur. Jadi, kalau merasa pusing segera atur nafas dan kembalikan center kita. Selain itu, ketika bergerak, usahakan agar postur kamae tetap stabil, tidak 'naik-turun', anggap tepat di atas kepala kita adalah atap beton. Paling tidak, latihan tenkan ini sekitar 30x, kemudian ditingkatkan menjadi 50 hitungan dan seterusnya.

Dengan berlatih seperti ini diharapkan kita bisa lebih mengenal one-point/center serta menempatkan berat pada bola-bola kaki, mempertahankan postur tubuh dan keseimbangan.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!



mudah-mudahan bermanfaat,
Allahu 'alam bishshowab.

Thursday 30 October 2008

Keep one Point

Salah satu dari 4 prinsip Aikido adalah Keep One Point.
bila diterjemahkan bebas dapat berarti 'fokus' atau 'Center'.
Titik Center seorang aikidoka (mungkin juga setiap orang) berada di 'hara atau tantien atau seika no itten', yaitu suatu titik yang berada sekitar 2 inchi di bawah pusar, secara fisika disebut 'center of gravity atau titik pusat massa' manusia. hara itu sendiri tidak berwujud fisik.

Untuk belajar mengenali titik itu, kita bisa mulai dengan mengingat rasa kalau kita kebelet ingin buang air kecil (Pipis). wilayahnya sekitar situ, tinggal ditarik kebelakang ke dekat tulang belakang.
Bagi perempuan ada hal yang lebih mudah, jika ingat titik sakit saat haid, maka sekitar situlah titiknya berada.

Cara lain mengenali 'One Point' adalah dengan cara sebagai berikut.
1. Berdiri dengan santai, kaki dibuka selebar bahu.
2. Angkat satu tangan (kanan misalnya) setinggi bahu +- jadi 90 derajat terhadap badan.
3. Ketika mengangkat tangan, konsentrasi ke wilayah sekitar pusar, rasakan apa yang terjadi.
4. Tangan masih diangkat, Kemudian angkat satu Kaki (yang sama dengan tangan yg diangkat), rasakan apa yang terjadi di sekitar pusar.
5. Diam sejenak, sekitar 2-3 detik, konsentrasi masih di sekitar pusar.
6 Turunkan tangan dan kaki serentak dengan kecepatan normal, jangan perlahan atau terlalu cepat.

Apabila 'sensasinya' sudah dapat, maka kita dapat melatihnya dengan mengangkat dan menurunkan kaki secara perlahan-lahan, dan berlatih mempertahankan 'one point' kita.

Biasanya akan terasa sesuatu di sekitar perut yang diakibatkan oleh perubahan lokasi titik pusat gravitasi tubuh.

Setelah anda mengenali titik tersebut, maka 'akrabi' titik itu dengan cara selalu menjadikan titik itu sebagai pusat(center) pergerakan/ titik tolak setiap pergerakan sehari-hari, mulai dari berjalan, duduk, berdiri, mengangkat gayung, menutup pintu dll. selanjutnya dilatih dalam aplikasi teknik-teknik aikido dalam latihan. Selalu sabar dan persistent.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!


Semoga bermanfaat,
Allahu 'alam bishshowab.

Aikido Menggunakan/memanfaatkan Tenaga Lawan..??

Pernyataan yang 'tampaknya' mudah dipahami..... namun seringkali pada prakteknya banyak pertanyaan yang muncul dari para praktisi Aikido, terutama para pemula.....

Ketika serangan meluncur/mengalir dengan deras ( seperti ada lari atau melompat) mungkin hal ini relatif mudah diantisipasi. Apalagi jika hanya 1 orang. Lalu bagaimana halnya bila lawan mendekat perlahan dan melancarkan serangan dengan sangat cepat atau memegang (grab/grap) dengan kuat serta statis, udah gitu badannya lebih besar dan tenaganya lebih kuat serta cengkraman tangannya besar dan kuat? ketika nage tidak mungkin melakukan pukulan atemi? atau bahkan jika kita diharuskan tidak 'menyakiti' uke?

Wednesday 29 October 2008

Sekilas Aikido

Aikido merupakan "Seni Beladiri" dari Jepang. Penemunya adalah Morihei Ueshiba, Belajar Jujutsu Kuno dari Sokaku Takeda. Teknik-teknik dari Sokaku Takeda terkenal ganas. Dari pertemuannya dengan guru spiritualnya 'Onisaburo Deguci' Morihei akhirnya melepaskan keganasan dari teknik beladirinya, sehingga lahirlah Aikido.

Aikido mendasarkan tekniknya pada Harmoni / Keselarasan yang berlandaskan 'Cinta Kasih' (seni tempur pake cinta kasih... ? :)), menjadi satu dengan alam semesta (universe).

Prinsip-prinsip dasar dari Aikido:
1. Keep one Point
2. Keep weight underside
3. Completely relax
4. Extend Ki
(dari: Ki in Daily Life; Koichi Tohei)

Beberapa tahun terakhir ini perkembangan Aikido di Indonesia berkembang pesat. Banyak dojo di beberapa tempat meskipun kebanyakan masih di kota-kota besar. Banyak yang terinspirasi mengikuti Aikido setelah melihat aksi dari Steven Seagal.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!

Lowongan Kerja