Friday 31 October 2008

Ki atau ....???

Ini ada video clip dari youtube, judulnya The Power of Chi, Exposed, isinya menarik.....
silakan dianalisis lebih lanjut dan berkomentar serta beropini.....

Extend Ki

Extend Ki, bila diterjemahkan harafiah bebas berarti memanjangkan atau meneruskan Ki.
Sebelum membahas lebih lanjut soal Extend Ki, kita bahas sepintas soal Ki - nya itu sendiri.

Ki, banyak yang mengartikan sebagai universal life force, daya hidup universal/semesta, energi hidup, energi alam semesta yang terdapat di alam semesta ini. Walaupun banyak yang skeptis tentang ini karena katanya belum terbukti apakah itu wujud, asal materinya dan proses transformasinya apabila ia adalah energi. Ada juga yang mengartikan sebagai Semangat atau spirit serta daya selaras berdasarkan kepekaan. Jadi jangan risau, kita semua punya Ki dan di sekitar kita pun Ki melimpah ruah....

Banyak topik yang membahas metoda latihan Ki ini, dari mulai meditasi yang sederhana sampai Konsep latihan yang lumayan rumit, yang juga berkaitan dengan Chakra dan Mudra serta kundalini.
Yang sederhana adalah dengan melatih Ki Breathing (Pernafasan Ki (Chi-Kung)) yang dicontohkan oleh Koichi Tohei, yang biasanya sering kita praktekan di awal dan akhir latihan.

Ki dalam Aikido lebih bersifat spirit, yang dimanifestasikan kerjanya oleh pikiran (mind), oleh sebab itu Aikido sering juga disebut sebagai seni unifikasi body and mind, penyelarasan pikiran dan tubuh. Hal ini didasarkan pada prinsip utama Ki yaitu : "Where mind goes, Ki follows..." Ke mana pikiran menuju, ke sanalah Ki mengikuti....

Dari prinsip utama di atas, selama kita punya mind, kita nggak perlu risau dengan urusan Ki ini, karena Jika Ki memang ada maka ia akan bekerja selama mind kita bekerja.... If Ki exist, it will work.... so, don't worry about Ki.....

Berkaitan dengan Pikiran, maka pasti akan sangat berhubungan erat dengan NIAT.
Saya lebih memberikan perhatian pada pengolahan niat ini. Karena niat sangatlah cepat dibandingkan dengan berpikir itu sendiri.....

Lalu bagaimana dengan memanjangkan/meneruskan Ki (Extend Ki) itu?
Yang saya pahami dan lakukan selama ini hanyalah menetapkan niat dan memproyeksikannya ke arah yang saya tuju sejauh mungkin dan niat saya tidak berubah, konsisten, istiqomah....
Extend di sini saya maknai seperti proyeksi. Kalau saya niat maju, tetap maju dan diproyeksikan jauh sekali, saya tenkan saya hanya berpikir tenkan luas sekali....
Mungkin ada yang tahu prinsip orang Silat Sunda, "maneh arek, urang anggeus..." (Kamu baru hendak, saya sudah selesai....) atau ' mangga tipayun abdi tiheula' ( silakan didepan saya duluan...) kurang lebih seperti itulah...

Karena Aikido bertalian dengan harmonisasi atau keselarasan, maka di sini sangat dibutuhkan kepekaan-rasa, ini yang juga perlu dilatih agar kita bisa peka terhadap setiap pergerakan dan aksi reaksi yang terjadi, jangan Fals, harmoni agar lagunya merdu. So, Ki juga bisa diartikan sebagai 'Rasa'. Itu sebabnya beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2002, saya pernah berdiskusi dan sharing dengan seorang praktisi silat tradisionil Sunda yang sudah pada level mengolah rasa. Ketika sharing teknik Aikido yang saya pergunakan dia bertanya soal Ki, dan kami masing masing menunjukan beberapa teknik yang menggunakan Rasa (versi dia) dan extending Ki (versi saya) sehingga akhirnya saya mengambil kesimpulan sampai saat ini bahwa Ki itu berkaitan erat dengan Rasa.

Mungkin Rasa ini juga yang kurang mendapat perhatian dari banyak praktisi Aikido, terjebak dalam glamournya teknik yang memukau.... dan tampak hebat, keinginan untuk mengalahkan... padahal tidak boleh berpikir menang atau kalah, sehingga Kepekaan rasa-nya tidak terolah.

Yang tidak kalah pentingnya adalah Timing.... 'saat yang tepat' Hal ini bisa terolah dengan baik apabila kepekaan rasanya terlatih baik, sehingga seolah-olah kita tahu apa yang akan diperbuat lawan...... kayak mind reader, gitu.... hehehe....

So, untuk berlatih extend Ki, kita bisa gunakan metode unbendable arm dan juga cara-cara untuk melatih Keep One Point (center), ditambah dengan zagi waza kokyu ho, jangan lupa untuk lebih merasakan fenomena-fenomena yang terjadi pada dan dalam diri kita juga di sekitar kita.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!



Semoga bermanfaat,
Allahu 'alam bishshowab

Completely Relax

Relax, santai, sepertinya kita paham akan makna kata tersebut, tetapi pada kenyataannya banyak orang yang tampaknya relax/rileks tetapi sebenarnya tidak rileks. Bagaimana ini...??
Saya sendiri sering dipusingkan dengan pertanyaan soal rileks ini dari murid-murid saya, padahal menurut saya rileks yaa rileks... hehehe...

Sangat dipahami kalau pertanyaan itu muncul, karena dalam ber-Aikido, kita diharuskan, KUDU RILEKS....! baik masing-masing individu maupun atmosfir latihannya...
Herannya ada juga yang berlatih sambil bersungut-sungut, marah-marah dalam hati dan jengkel karena partnernya tidak rileks-rileks..... (saya masih sering begitu... hehehehe...) atau ketika ada partner atau murid yang rada aneh kelakuannya kita jadi jengkel, atau jadi sebel.... Sombong dan angkuh juga takabur bisa mempengaruhi bobot rileks.....

Ini salah satu aspek yang hendak dicapai dari berlatih Aikido, Berlatih sabar dan rileks setiap ada persoalan yang muncul.

Saat suatu teknik hendak dilakukan, Shite/Nage dan Uke masih rileks, saat kamae masih rileks, tapi saat serangan datang..... eng...ing...eng.... rileksnya hilang.... berubah menjadi seperti seorang petarung yang haus membunuh.... ingin segera membanting, mengunci dan mengalahkan parnernya.....
Apalagi jika serangannya berbentuk pegangan, baik satu tangan maupun dua tangan (ryote tori, morote tori). Tangan yang diserang sukar untuk bergerak bahkan otot pun bermain full-otot, tetapi kadang masih sukar untuk mengaplikasikan teknik.

Sebenarnya, apabila One-point kita dan keep weight underside-nya juga bisa di jaga, konteks rileks yang diharapkan akan terjadi. Kita sering terjebak dengan istilah rileks yang hanya diartikan lemas, oke, itu memang rileks juga, tetapi pada saat yang sama, one-point/center dan keep weight underside kita tidak dijaga, sehingga ketika serangan datang buyar deh semuanya.....

Untuk membantu memahami kondisi rileks, kita bisa melatih kondisi 'Unbendable Arm' (Lengan yang tak bisa ditekuk). Julurkan tangan ke depan agak diagonal atau ke samping dengan santai, tidak ada otot yang tegang, minta bantuan kawan untuk menekukkan siku lengan kita, pada saat kawan kita berusaha menekukan lengan kita maka pikiran kita jangan pada lengan kita, jangan pikirkan lengan dan kawan kita, pikirkan one-point saja, atau bila belum bisa memikirkan one point, pikirkan saja hal lain yang menyenangkan dan menentramkan, insya Allah kawan kita itu akan kerepotan untuk menekukkan lengan kita.

Atau selanjutnya kita bisa menggunakan posisi yang kita latih pada topik 'Keep One Point'.
Pada posisi satu tangan dan satu kaki diangkat (dengan santai tentunya) minta kawan kita untuk menurunkan lengan kita tetapi jangan menghentak, pikiran kita tetap pada one-point atau hal lain yang menentramkan.

Jika sudah terlatih untuk kedua latihan di atas, maka hadirkan selalu kondisi seperti itu di setiap gerakan/ teknik Aikido maupun di kehidupan sehari-hari.

Jangan lupa senyum yang tulus juga bisa sangat membantu.


Jadi kita tidak perlu terlalu pusing dengan definisi rileks, karena rileks yaaaa rileks...., bukan tampak rileks, seperti halnya kondisi kita kalau berjalan-jalan, calm bukan tampak kalem, otot hanyalah indikator, tapi yang paling berperan adalah Mind, Pikiran. Letakkan pikiran pada One Point, dan relaks akan diraih. Silakan berlatih dengan benar dan tekun...

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!


Semoga bisa bermanfaat,
Allahu 'Alam bishshowab.

Keep Weight Underside

Keep Weight Underside, maksudnya adalah menempatkan berat seluruh tubuh pada bagian bawah, berarti pada kaki, nah, bagian kaki yang menjadi bidang tumpuan adalah 'bola-bola' yang ada dekat jari-jari kaki. Jadi kalau dipikir-pikir kayak orang lagi "jinjit" tetapi tidak jinjit. Seluruh telapak kaki tetap bersentuhan dengan lantai atau bumi.

Dengan cara begini, gerakan kaki untuk maju, mundur, bergeser akan lebih ringan dan lebih cepat, tentunya setelah dilatih dengan baik. Tetapi jangan melupakan prinsip 'Keep One Point' yang sudah dikemukakan terdahulu.

Kita bisa melatihnya dengan cara melakukan 'Tenkan' dan 'Ibodashi' juga pada setiap 'ashi-sabaki' (footwork). Pada latihan dengan Tenkan, kita melakukan tenkan secara kontinyu sehingga kita seolah berputar-putar. Awalnya akan merasakan pusing. Jika kepala terasa pusing, ini menandakan kita sudah melupakan 'Center' atau 'One Point' kita dan juga karena nafas tidak teratur. Jadi, kalau merasa pusing segera atur nafas dan kembalikan center kita. Selain itu, ketika bergerak, usahakan agar postur kamae tetap stabil, tidak 'naik-turun', anggap tepat di atas kepala kita adalah atap beton. Paling tidak, latihan tenkan ini sekitar 30x, kemudian ditingkatkan menjadi 50 hitungan dan seterusnya.

Dengan berlatih seperti ini diharapkan kita bisa lebih mengenal one-point/center serta menempatkan berat pada bola-bola kaki, mempertahankan postur tubuh dan keseimbangan.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!



mudah-mudahan bermanfaat,
Allahu 'alam bishshowab.

Thursday 30 October 2008

Keep one Point

Salah satu dari 4 prinsip Aikido adalah Keep One Point.
bila diterjemahkan bebas dapat berarti 'fokus' atau 'Center'.
Titik Center seorang aikidoka (mungkin juga setiap orang) berada di 'hara atau tantien atau seika no itten', yaitu suatu titik yang berada sekitar 2 inchi di bawah pusar, secara fisika disebut 'center of gravity atau titik pusat massa' manusia. hara itu sendiri tidak berwujud fisik.

Untuk belajar mengenali titik itu, kita bisa mulai dengan mengingat rasa kalau kita kebelet ingin buang air kecil (Pipis). wilayahnya sekitar situ, tinggal ditarik kebelakang ke dekat tulang belakang.
Bagi perempuan ada hal yang lebih mudah, jika ingat titik sakit saat haid, maka sekitar situlah titiknya berada.

Cara lain mengenali 'One Point' adalah dengan cara sebagai berikut.
1. Berdiri dengan santai, kaki dibuka selebar bahu.
2. Angkat satu tangan (kanan misalnya) setinggi bahu +- jadi 90 derajat terhadap badan.
3. Ketika mengangkat tangan, konsentrasi ke wilayah sekitar pusar, rasakan apa yang terjadi.
4. Tangan masih diangkat, Kemudian angkat satu Kaki (yang sama dengan tangan yg diangkat), rasakan apa yang terjadi di sekitar pusar.
5. Diam sejenak, sekitar 2-3 detik, konsentrasi masih di sekitar pusar.
6 Turunkan tangan dan kaki serentak dengan kecepatan normal, jangan perlahan atau terlalu cepat.

Apabila 'sensasinya' sudah dapat, maka kita dapat melatihnya dengan mengangkat dan menurunkan kaki secara perlahan-lahan, dan berlatih mempertahankan 'one point' kita.

Biasanya akan terasa sesuatu di sekitar perut yang diakibatkan oleh perubahan lokasi titik pusat gravitasi tubuh.

Setelah anda mengenali titik tersebut, maka 'akrabi' titik itu dengan cara selalu menjadikan titik itu sebagai pusat(center) pergerakan/ titik tolak setiap pergerakan sehari-hari, mulai dari berjalan, duduk, berdiri, mengangkat gayung, menutup pintu dll. selanjutnya dilatih dalam aplikasi teknik-teknik aikido dalam latihan. Selalu sabar dan persistent.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!


Semoga bermanfaat,
Allahu 'alam bishshowab.

Aikido Menggunakan/memanfaatkan Tenaga Lawan..??

Pernyataan yang 'tampaknya' mudah dipahami..... namun seringkali pada prakteknya banyak pertanyaan yang muncul dari para praktisi Aikido, terutama para pemula.....

Ketika serangan meluncur/mengalir dengan deras ( seperti ada lari atau melompat) mungkin hal ini relatif mudah diantisipasi. Apalagi jika hanya 1 orang. Lalu bagaimana halnya bila lawan mendekat perlahan dan melancarkan serangan dengan sangat cepat atau memegang (grab/grap) dengan kuat serta statis, udah gitu badannya lebih besar dan tenaganya lebih kuat serta cengkraman tangannya besar dan kuat? ketika nage tidak mungkin melakukan pukulan atemi? atau bahkan jika kita diharuskan tidak 'menyakiti' uke?

Wednesday 29 October 2008

Sekilas Aikido

Aikido merupakan "Seni Beladiri" dari Jepang. Penemunya adalah Morihei Ueshiba, Belajar Jujutsu Kuno dari Sokaku Takeda. Teknik-teknik dari Sokaku Takeda terkenal ganas. Dari pertemuannya dengan guru spiritualnya 'Onisaburo Deguci' Morihei akhirnya melepaskan keganasan dari teknik beladirinya, sehingga lahirlah Aikido.

Aikido mendasarkan tekniknya pada Harmoni / Keselarasan yang berlandaskan 'Cinta Kasih' (seni tempur pake cinta kasih... ? :)), menjadi satu dengan alam semesta (universe).

Prinsip-prinsip dasar dari Aikido:
1. Keep one Point
2. Keep weight underside
3. Completely relax
4. Extend Ki
(dari: Ki in Daily Life; Koichi Tohei)

Beberapa tahun terakhir ini perkembangan Aikido di Indonesia berkembang pesat. Banyak dojo di beberapa tempat meskipun kebanyakan masih di kota-kota besar. Banyak yang terinspirasi mengikuti Aikido setelah melihat aksi dari Steven Seagal.

Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!

Lowongan Kerja