Relax, santai, sepertinya kita paham akan makna kata tersebut, tetapi pada kenyataannya banyak orang yang tampaknya relax/rileks tetapi sebenarnya tidak rileks. Bagaimana ini...??
Saya sendiri sering dipusingkan dengan pertanyaan soal rileks ini dari murid-murid saya, padahal menurut saya rileks yaa rileks... hehehe...
Sangat dipahami kalau pertanyaan itu muncul, karena dalam ber-Aikido, kita diharuskan, KUDU RILEKS....! baik masing-masing individu maupun atmosfir latihannya...
Herannya ada juga yang berlatih sambil bersungut-sungut, marah-marah dalam hati dan jengkel karena partnernya tidak rileks-rileks..... (saya masih sering begitu... hehehehe...) atau ketika ada partner atau murid yang rada aneh kelakuannya kita jadi jengkel, atau jadi sebel.... Sombong dan angkuh juga takabur bisa mempengaruhi bobot rileks.....
Ini salah satu aspek yang hendak dicapai dari berlatih Aikido, Berlatih sabar dan rileks setiap ada persoalan yang muncul.
Saat suatu teknik hendak dilakukan, Shite/Nage dan Uke masih rileks, saat kamae masih rileks, tapi saat serangan datang..... eng...ing...eng.... rileksnya hilang.... berubah menjadi seperti seorang petarung yang haus membunuh.... ingin segera membanting, mengunci dan mengalahkan parnernya.....
Apalagi jika serangannya berbentuk pegangan, baik satu tangan maupun dua tangan (ryote tori, morote tori). Tangan yang diserang sukar untuk bergerak bahkan otot pun bermain full-otot, tetapi kadang masih sukar untuk mengaplikasikan teknik.
Sebenarnya, apabila One-point kita dan keep weight underside-nya juga bisa di jaga, konteks rileks yang diharapkan akan terjadi. Kita sering terjebak dengan istilah rileks yang hanya diartikan lemas, oke, itu memang rileks juga, tetapi pada saat yang sama, one-point/center dan keep weight underside kita tidak dijaga, sehingga ketika serangan datang buyar deh semuanya.....
Untuk membantu memahami kondisi rileks, kita bisa melatih kondisi 'Unbendable Arm' (Lengan yang tak bisa ditekuk). Julurkan tangan ke depan agak diagonal atau ke samping dengan santai, tidak ada otot yang tegang, minta bantuan kawan untuk menekukkan siku lengan kita, pada saat kawan kita berusaha menekukan lengan kita maka pikiran kita jangan pada lengan kita, jangan pikirkan lengan dan kawan kita, pikirkan one-point saja, atau bila belum bisa memikirkan one point, pikirkan saja hal lain yang menyenangkan dan menentramkan, insya Allah kawan kita itu akan kerepotan untuk menekukkan lengan kita.
Atau selanjutnya kita bisa menggunakan posisi yang kita latih pada topik 'Keep One Point'.
Pada posisi satu tangan dan satu kaki diangkat (dengan santai tentunya) minta kawan kita untuk menurunkan lengan kita tetapi jangan menghentak, pikiran kita tetap pada one-point atau hal lain yang menentramkan.
Jika sudah terlatih untuk kedua latihan di atas, maka hadirkan selalu kondisi seperti itu di setiap gerakan/ teknik Aikido maupun di kehidupan sehari-hari.
Jangan lupa senyum yang tulus juga bisa sangat membantu.
Jadi kita tidak perlu terlalu pusing dengan definisi rileks, karena rileks yaaaa rileks...., bukan tampak rileks, seperti halnya kondisi kita kalau berjalan-jalan, calm bukan tampak kalem, otot hanyalah indikator, tapi yang paling berperan adalah Mind, Pikiran. Letakkan pikiran pada One Point, dan relaks akan diraih. Silakan berlatih dengan benar dan tekun...
Allohumma 'qod balaghtu, Fashad..!
Ya Allah, telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH..!
Semoga bisa bermanfaat,
Allahu 'Alam bishshowab.
No comments:
Post a Comment