Harmoni dalam Aikido mungkin bisa diibaratkan dengan harmoni dalam music....
Aikido menekankan hal yang 'Universal' atau paling tidak demikianlah klaim umum tentang Aikido, bertalian dengan 'Universalitas'. Demikian pula halnya dengan 'Musik' yang sifatnya juga 'Universal', maka boleh jadi ada hubungan yang erat antara harmoni dalam musik dengan harmoni dalam Aikido..
Di blog ini saya sertakan juke box dari Jango.com dengan kandungan (content) musik yang beragam (Anda harus menunggu cukup lama untuk mengetahui keberagamannya... :) )
Tidak hanya dari satu aliran/genre musik saja.
Coba kita telusuri dalam diri kita, betapa kita seringkali 'a-priori' terhadap suatu jenis musik dan langsung/tidak kita seolah 'mengharamkannya'. Mungkin kita lebih memilih hanya yang kita sukai saja, entah itu karena 'popularitas'nya atau karena 'bergengsi', atau yang lebih umum karena 'enak didengar'.... terlepas dari 'kualitas-musikalitas' nya, seringkali kita tak mau tahu, bahkan untuk sekedar 'teori dasar musik' dan 'ilmunya, maksud & tujuannya'....
Ketika ada musik yang 'kita tidak paham', seringkali kita tinggalkan begitu saja dan mencari musik 'yang kita paham/suka' bahkan ada yang disebabkan oleh 'opini umum tentang suatu jenis musik', karena 'kata-orang-orang'.... Atau mungkin juga karena sang musisi adalah jebolan sekolah musik terkenal? atau musisi yang otodidak penuh penjiwaan? atau yang 'alakadarnya' saja...?
Boleh jadi, begitu juga dengan progress dalam Aikido, boleh jadi kita memilih hanya yang 'kita sukai', 'menurut 'kata-orang-orang', dan 'Asyik' dengan yang itu-itu saja.... Salahkah??
Well.... buatlah pilihan...... banyak hal di alam semesta ini yang semestinya bisa dikenali dan dijelajahi yang bisa menjadi ilmu serta kebaikan.... Padahal ternyata, Kebenaran bisa datang dari seorang yang "Buta-Huruf"(Ummiy)....
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.... dan menemukan kebenaran.... Ammiiinnnn....
Sunday 25 April 2010
Sunday 3 May 2009
Pentingnya Pengakuan....
Sudah lama saya tidak posting di blog ini....
Pada kesempatan ini ada hal yang rada menggelitik pikiran saya.
Saya cermati berbagai kejadian, peristiwa...
Mulai dari Pekerjaan, rumah, Lingkungan, dan tidak lupa, Dojo....
Seringkali kita berkomunikasi dengan orang lain, baik di rumah, pekerjaan dan lain-lain...
Yang mungkin kita lupakan atau paling tidak, 'kurang kita cermati' adalah persoalan 'Pengakuan'...
Saya sengaja menggunakan kata ini karena dengan intonasi/penekanan yang berbeda akan diperoleh dua makna yang berbeda...
yang pertama 'pengakuan' dimana kita mengakui sesuatu hal... apakah itu pengakuan tentang keberhasilan seseorang, pengakuan tentang kesalahan yang kita lakukan.... dan lain-lain...
Kata yang sama dengan penekanan yang berbeda adalah 'peng-Akuan"...
Dalam kata ini lebih memunculkan 'Aku' nya... Ego....
Saat kita berbicara dan bertindak seringkali kita tidak sadar bahwa kita sedang melakukan 'Peng-Aku-an'. AKU kan Dan III, AKU kan Butuh 'anu'.... AKU kan begini dan Begitu....
AKU sabuk 'whatever'..... Banyak sekali atribut yang di-AKU-kan....
Segalanya yang baik-baik harus tentang dan untuk 'aku', segala yang buruk harus bukan tentang dan untuk 'aku'...
"aku sarankan dan kuusulkan hal-hal yang berguna buat 'aku' , kalau yang buruk-buruk sih terserah asal bukan buat 'aku'...."
Dengan 'Peng-Aku-an' ini bisa jadi tanpa disadari kita menafikan suatu 'pengakuan', bahwa apa yang terjadi 'sekarang' karena apa yang terjadi 'tadi'. Apa yang terjadi 'hari ini' berkaitan dengan yang terjadi 'hari kemarin'...
Karena besarnya peng-AKU-an ini orang jadi sungkan bahkan ogah melakukan 'pengakuan'...
Bahkan lebih dahsyat lagi 'berupaya keras dengan berbagai dalih & alasan' untuk melenyapkan/menghapus jejak-jejak yang akan menggiringnya kepada suatu 'pengakuan'....
Pahamilah, kalau tidak pandai-pandai mengendalikan 'peng-AKU-an' ini, Aikido akan sangat sukar....
Sadarilah.....
Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!
Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab
ragap aikido unisba bandung indonesia
Pada kesempatan ini ada hal yang rada menggelitik pikiran saya.
Saya cermati berbagai kejadian, peristiwa...
Mulai dari Pekerjaan, rumah, Lingkungan, dan tidak lupa, Dojo....
Seringkali kita berkomunikasi dengan orang lain, baik di rumah, pekerjaan dan lain-lain...
Yang mungkin kita lupakan atau paling tidak, 'kurang kita cermati' adalah persoalan 'Pengakuan'...
Saya sengaja menggunakan kata ini karena dengan intonasi/penekanan yang berbeda akan diperoleh dua makna yang berbeda...
yang pertama 'pengakuan' dimana kita mengakui sesuatu hal... apakah itu pengakuan tentang keberhasilan seseorang, pengakuan tentang kesalahan yang kita lakukan.... dan lain-lain...
Kata yang sama dengan penekanan yang berbeda adalah 'peng-Akuan"...
Dalam kata ini lebih memunculkan 'Aku' nya... Ego....
Saat kita berbicara dan bertindak seringkali kita tidak sadar bahwa kita sedang melakukan 'Peng-Aku-an'. AKU kan Dan III, AKU kan Butuh 'anu'.... AKU kan begini dan Begitu....
AKU sabuk 'whatever'..... Banyak sekali atribut yang di-AKU-kan....
Segalanya yang baik-baik harus tentang dan untuk 'aku', segala yang buruk harus bukan tentang dan untuk 'aku'...
"aku sarankan dan kuusulkan hal-hal yang berguna buat 'aku' , kalau yang buruk-buruk sih terserah asal bukan buat 'aku'...."
Dengan 'Peng-Aku-an' ini bisa jadi tanpa disadari kita menafikan suatu 'pengakuan', bahwa apa yang terjadi 'sekarang' karena apa yang terjadi 'tadi'. Apa yang terjadi 'hari ini' berkaitan dengan yang terjadi 'hari kemarin'...
Karena besarnya peng-AKU-an ini orang jadi sungkan bahkan ogah melakukan 'pengakuan'...
Bahkan lebih dahsyat lagi 'berupaya keras dengan berbagai dalih & alasan' untuk melenyapkan/menghapus jejak-jejak yang akan menggiringnya kepada suatu 'pengakuan'....
Pahamilah, kalau tidak pandai-pandai mengendalikan 'peng-AKU-an' ini, Aikido akan sangat sukar....
Sadarilah.....
Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!
Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab
ragap aikido unisba bandung indonesia
Labels:
aikido bandung,
Aikidoka,
Aikikai Dan 3,
Dojo Bandung,
Ego,
Kobayashi,
Palsu,
Relax,
Sejarah,
Takeda Shihan,
Unisba,
Unpas,
yamada
Saturday 6 December 2008
Perkembangan Aikido di Indonesia
Menggembirakan! Sungguh menggembirakan melihat perkembangan Aikido di Indonesia.
Banyak Dojo Aikido tersebar di mana-mana. Di Bandung saja mungkin ada di hampir setiap kecamatan. Apalagi di Jakarta...
Yang lebih mengembirakan lagi adalah keragaman Style Aikido yang ada di Indonesia. Tidak lagi hanya satu jenis style saja. Ada Aikikai Style (dengan beragam style juga), ada yang dari Yoshinkan, ada juga Nishio Style. Seneng deh dengan beragam style seperti ini, Semoga semua praktisi dan Simpatisan Aikido jadi open minded...
Dua Bulan terakhir ini saja paling tidak sudah ada dua orang Shihan yang berkunjung, Pertengahan bulan November kemarin ada Yoshinobu Takeda Shihan (diselenggarakan oleh Aiki Kenkyukai), Tanggal 4 Desember lalu ada kunjungan dari Hiroaki Kobayashi Shihan dan sempet ke Bandung. Menggembirakan memang, dibandingkan tahun 90-an, paling setahun sekali, itu juga kalau ada yang mau ujian Yudansha.
Mungkin ini karena Aikido Indonesia sudah tidak terlalu Sentralisasi ya?? sehingga tiap Dojo apabila mampu, boleh menghadirkan Shihan dari manapun. Kalau memang demikian, syukurlah, Keragaman dan perbedaan tidak semestinya jadi masalah terhadap perkembangan Aikido di Indonesia, tidak saling menjelekan atau menjatuhkan dojo lain yang dianggap 'berbeda' Bahkan dengan adanya perbedaan sudah seharusnya menjadi jalan untuk berkembang lebih baik lagi, saling mendukung antara sesama dojo, bukan sibuk mengorek-ngorek kekurangan dojo/sensei lain apalagi saling menjatuhkan...
Hayu ah, geura saling mendukung...
Terima kasih kepada seluruh Aikidoka di Indonesia dan Dunia....
Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!
Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab
Ragap Aikido Indonesia Bandung Unisba
Banyak Dojo Aikido tersebar di mana-mana. Di Bandung saja mungkin ada di hampir setiap kecamatan. Apalagi di Jakarta...
Yang lebih mengembirakan lagi adalah keragaman Style Aikido yang ada di Indonesia. Tidak lagi hanya satu jenis style saja. Ada Aikikai Style (dengan beragam style juga), ada yang dari Yoshinkan, ada juga Nishio Style. Seneng deh dengan beragam style seperti ini, Semoga semua praktisi dan Simpatisan Aikido jadi open minded...
Dua Bulan terakhir ini saja paling tidak sudah ada dua orang Shihan yang berkunjung, Pertengahan bulan November kemarin ada Yoshinobu Takeda Shihan (diselenggarakan oleh Aiki Kenkyukai), Tanggal 4 Desember lalu ada kunjungan dari Hiroaki Kobayashi Shihan dan sempet ke Bandung. Menggembirakan memang, dibandingkan tahun 90-an, paling setahun sekali, itu juga kalau ada yang mau ujian Yudansha.
Mungkin ini karena Aikido Indonesia sudah tidak terlalu Sentralisasi ya?? sehingga tiap Dojo apabila mampu, boleh menghadirkan Shihan dari manapun. Kalau memang demikian, syukurlah, Keragaman dan perbedaan tidak semestinya jadi masalah terhadap perkembangan Aikido di Indonesia, tidak saling menjelekan atau menjatuhkan dojo lain yang dianggap 'berbeda' Bahkan dengan adanya perbedaan sudah seharusnya menjadi jalan untuk berkembang lebih baik lagi, saling mendukung antara sesama dojo, bukan sibuk mengorek-ngorek kekurangan dojo/sensei lain apalagi saling menjatuhkan...
Hayu ah, geura saling mendukung...
Terima kasih kepada seluruh Aikidoka di Indonesia dan Dunia....
Allahumma 'qod balaghtu, FASHAD!
Yaa Allah, Telah aku sampaikan, maka SAKSIKANLAH!
Semoga Bermanfaat,
Allahu'alam bishshowab
Ragap Aikido Indonesia Bandung Unisba
Labels:
aikido bandung,
Aikido Indonesia,
Aikikai,
demo aikido,
Dojo Bandung,
Kobayashi,
Nishio,
Sensei,
Takeda,
Yoshinkan,
Yudansha
Subscribe to:
Posts (Atom)